loading...
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menceritakan awal mula Presiden Joko Widodo diserang isu sebagai keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI). Romy, sapaannya, mengatakan isu itu muncul pertama kali sejak terbitnya tabloid Obor Rakyat saat Pilpres 2014 silam.
Saat itu Romy menyampaikan kepada Ketua Alkhairaat, Habib Sayid Saggaf Muhammad Al Jufri tentang rencana salah satu oknum pendukung pasangan Prabowo-Hatta Rajasa untuk membuat tabloid Obor Rakyat. Tabloid itu sengaja dibuat untuk memuat tulisan yang menyebut Jokowi sebagai keturunan Tionghoa dan PKI.
"Saya sempat diminta mengoreksi tabloid itu, tapi saya menolak karena ini fitnah. Kalau Pak Prabowo enggak menang, kita bakal dapat masalah, kalau menang ya bisa saja ditutup kasus hukumnya," ujar Romy saat memberi sambutan dalam acara munas alim ulama di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (13/4).
Romy yang saat itu menjadi Wakil Ketua Bidang Strategi Tim Pemenangan Prabowo-Hatta tak mau mengambil risiko. Namun tabloid itu akhirnya tetap dicetak dan dibagikan ke 28 ribu pesantren dan 724 ribu masjid seluruh Indonesia.
"Saya sempat diminta mengoreksi tabloid itu, tapi saya menolak karena ini fitnah. Kalau Pak Prabowo enggak menang, kita bakal dapat masalah, kalau menang ya bisa saja ditutup kasus hukumnya," ujar Romy saat memberi sambutan dalam acara munas alim ulama di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (13/4).
Romy yang saat itu menjadi Wakil Ketua Bidang Strategi Tim Pemenangan Prabowo-Hatta tak mau mengambil risiko. Namun tabloid itu akhirnya tetap dicetak dan dibagikan ke 28 ribu pesantren dan 724 ribu masjid seluruh Indonesia.
Sejak saat itu, isu bahwa Jokowi keturunan PKI semakin santer terdengar. Padahal saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo maupun mengikuti Pilgub DKI 2012, Jokowi tak pernah diisukan terkait PKI.
Kendati demikian, Romy menegaskan, pembuat tabloid Obor Rakyat itu tak ada dalam struktur tim pemenangan Prabowo-Hatta. Menurutnya, pembuatan tabloid itu merupakan ulah oknum tak bertanggung jawab yang mendukung pasangan tersebut. Dua oknum yang membuat tabloid itu belakangan divonis penjara oleh majelis hakim.
"Memang waktu itu banyak faksi, ada (pendukung) yang produktif, ada juga yang provokatif. Namanya emosi (hanya berpikir) bagaimana caranya menang," katanya.
Romy mengaku baru pertama kali mengungkapkan cerita tersebut karena merasa persaingan politik saat ini semakin tak sehat. Sebagai salah satu partai yang mendukung Jokowi dalam pilpres 2019, ia telah menyampaikan pada kader PPP bahwa isu soal PKI itu adalah hoaks.
"Ini adalah asal muasal Jokowi dilabeli komunis. Maka kami serukan ke kontestasi pilpres mendatang akhirilah fitnah dan hoaks," ucapnya.
Romy kembali menegaskan, bahwa penghembus isu Jokowi PKI merupakan oknum pendukung Prabowo di Pilpres 2014. Dia membantah bahwa tim tabloid Obor Rakyat bukan dari tim pemenangan Prabowo yang berpasangan Hatta Rajasa.
"Ya saya katakan bukan tim pemenangan resmi yang membawa itu ada di antara fans Prabowo-Hatta yang pada waktu itu menyodorkan konsep itu kepada saya, saya menolak," ujar dia.
"Tetapi yang pasti dia pendukung Prabowo-Hatta waktu itu dan menyampaikan konsep yang menurut saya tindakan yang jelas-jelas dilarang Undang-undang Pemilu," ujar dia. cnnindonesia.com
Kendati demikian, Romy menegaskan, pembuat tabloid Obor Rakyat itu tak ada dalam struktur tim pemenangan Prabowo-Hatta. Menurutnya, pembuatan tabloid itu merupakan ulah oknum tak bertanggung jawab yang mendukung pasangan tersebut. Dua oknum yang membuat tabloid itu belakangan divonis penjara oleh majelis hakim.
"Memang waktu itu banyak faksi, ada (pendukung) yang produktif, ada juga yang provokatif. Namanya emosi (hanya berpikir) bagaimana caranya menang," katanya.
Romy mengaku baru pertama kali mengungkapkan cerita tersebut karena merasa persaingan politik saat ini semakin tak sehat. Sebagai salah satu partai yang mendukung Jokowi dalam pilpres 2019, ia telah menyampaikan pada kader PPP bahwa isu soal PKI itu adalah hoaks.
"Ini adalah asal muasal Jokowi dilabeli komunis. Maka kami serukan ke kontestasi pilpres mendatang akhirilah fitnah dan hoaks," ucapnya.
Romy kembali menegaskan, bahwa penghembus isu Jokowi PKI merupakan oknum pendukung Prabowo di Pilpres 2014. Dia membantah bahwa tim tabloid Obor Rakyat bukan dari tim pemenangan Prabowo yang berpasangan Hatta Rajasa.
"Ya saya katakan bukan tim pemenangan resmi yang membawa itu ada di antara fans Prabowo-Hatta yang pada waktu itu menyodorkan konsep itu kepada saya, saya menolak," ujar dia.
"Tetapi yang pasti dia pendukung Prabowo-Hatta waktu itu dan menyampaikan konsep yang menurut saya tindakan yang jelas-jelas dilarang Undang-undang Pemilu," ujar dia. cnnindonesia.com
loading...
Comments
Post a Comment