loading...

Video Pria Puji Ahok Berhasil Atasi Banjir Jakarta Dengan Tanggul

NAWACITA JOKOWI

Jokowi Lantik Kepala BSSN Djoko Setiadi

JOKOWI Kecam Pernyataan TRUMP Atas YERUSALEM

Jokowi Beri 1.230 Sertifikat Tanah di Papua Barat

Dunia Akui Kinerja Ahok

Fakta...!!! Praktek Uang Haram Trotoar Tanah Abang Dibongkar Tim Najwa Shihab

PRESIDEN JOKOWI Jadi Imam Shalat PRESIDEN AFGHANISTAN

Pesan JOKOWI Untuk Relawan PROJO Hadapi Tahun Politik

loading...

Kampanye Mati-matian Kalahkan Ahok, Kini Anies Pontang-panting Urusi Banjir

loading...
Hujan selama satu jam yang mengguyur DKI Jakarta, Senin (11/12/2017), membuat sejumlah wilayah Ibu Kota tergenang banjir.

Beberapa tempat yang tergenang banjir di antaranya Kebayoran Baru, Blok M, Jalan Adityawarman, Jalan Pulo Raya, Taman Dharmawangsa, hingga area dekat kantor Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, melansir dari kompas.com.
Hingga saat ini, akun Twitter TMC Polda Metro Jaya masih terus membagikan info terbaru terkait banjir tersebut.



Terlihat dari beberapa foto unggahan TMC Polda Metro Jaya, sejumlah tempat sudah tidak tergenang air.


Banjir di Jakarta dan Langkah Pemimpin
Sudah bukan peristiwa mengagetkan lagi ketika DKI Jakarta dilanda banjir.
Bencana musiman itu seolah sukar untuk dihalau.
Berbagai upaya dari pemerintah setempat belum juga berhasil menanggulangi Ibu Kota yang selalu tergenang air di musim hujan.
Banyak faktor yang menyebabkan banjir di DKI Jakarta.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei.
Dilansir TribunJabar.co.id dari Kompas.com, Willem menjelaskan, perubahan siklus curah hujan tahunan di Indonesia menjadi satu di antara penyebab banjir di Jakarta.
"Banjir itu pertama disebabkan kondisi alam, yakni meliputi geografi, topografi, dan geometri lokasi aliran sungai," kata Willem di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu (22/2/2017).
"Kedua, karena curah hujan, termasuk pasang surut air laut dan menurunnya permukaan tanah sekaligus pendangkalan-pendangkalan. Ketiga, faktor aktivitas manusia itu sendiri," tambahnya.
Permasalahan tentang banjir Jakarta yang belum terpecahkan tentu saja membuat orang-orang menyoroti pemimpin daerahnya.
Tak cuma Gubernur DKI Jakarta yang sekarang, Anies Baswedan saja, tapi gubernur-gubernur sebelumnya pun dituntut untuk mencari jalan keluar soal banjir.
Namun karena Anies yang sekarang menjadi orang nomor wahid di Ibu Kota, maka dirinya lah yang harus gerak cepat.
Saat terjadi banjir hari ini, Senin (11/12/2017), Anies tak tinggal diam.
Melansir dari rilis Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan langsung blusukan meninjau terowongan Dukuh Atas yang tergenang banjir.
Terowongan tersebut tergenang air setinggi satu meter, sehingga Gubernur Anies langsung meluncur ke lokasi.
Namun, sesampainya di lokasi genangan telah surut.
“Kita pantau Jalan Dukuh Atas tadi ada genangan satu meter seharusnya tidak terjadi tapi ada masalah pada pompa,” terang Gubernur Anies di lokasi.
“Kita ingin pastikan tidak ada masalah, dan kita pastikan semua infrastruktur Pemprov DKI Jakarta merespon segala bentuk bencana dengan cepat,” tambahnya.

Baru 3 Hari Dilantik harus Urusi Banjir

Sejak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, bukan kali ini saja Anies Baswedan harus mati-matian urusi banjir.
Beberapa bulan lalu, tepatnya tiga hari usai dilantik, Anies Baswedan sudah dibikin pontang-panting oleh banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota.
Bahkan, banjir yang melanda kawasan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menyababkan satu warga kehilangan nyawa.
Korban bernama Ridwan (30) itu meninggal akibat tersengat listrik ketika hendak memindahkan barang di rumahnya yang tergenang banjir, Kamis (19/10/2017).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kemudian melakukan layatan dan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Ridwan.

Kursi DKI 1 dan Masalah yang Ada

Ketika Pilkada Jakarta beberapa bulan lalu, tiga nama bersaing untuk menempati kursi DKI 1. Mereka adalah Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Dua pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno dan Basuki Tjahaja Purnama-Dharot Saiful Hidayat, melaju ke putaran dua Pilkada Jakarta.
Akhirnya, Anies-Sandi mendapat suara terbanyak dengan 57,96 persen suara.
Sedangkan Ahok-Djarot Saiful Hidayat memeroleh 42,04 persen suara.
Tentu saja Anies Baswedan begitu mati-matian mengalahkan para pasangan calon lainnya di pilkada tersebut.
Ada jabatan, tentu ada tanggung jawab. Anies Baswedan sudah mendapatkan kursi DKI 1, kini dirinya harus menjalankan amanah menjadi pemimpin dan menyelesaikan segala masalah yang ada di Ibu Kota.  tribunnews.com
loading...

Comments