loading...

Video Pria Puji Ahok Berhasil Atasi Banjir Jakarta Dengan Tanggul

NAWACITA JOKOWI

Jokowi Lantik Kepala BSSN Djoko Setiadi

JOKOWI Kecam Pernyataan TRUMP Atas YERUSALEM

Jokowi Beri 1.230 Sertifikat Tanah di Papua Barat

Dunia Akui Kinerja Ahok

Fakta...!!! Praktek Uang Haram Trotoar Tanah Abang Dibongkar Tim Najwa Shihab

PRESIDEN JOKOWI Jadi Imam Shalat PRESIDEN AFGHANISTAN

Pesan JOKOWI Untuk Relawan PROJO Hadapi Tahun Politik

loading...

Menunggu 25 Tahun, Desa di Papua Ini Akhirnya Teraliri Listrik

loading...
Desa Bomopoi di Distrik Yaro, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua jadi salah satu desa yang mendapat bantuan pemasangan listrik gratis dari PT PLN (Persero). Kepala Desa Bomopoi Agustinus Kegau bercerita bahwa ini merupakan pertama kalinya sejak desa berdiri masyarakat bisa menikmati listrik.



Desa yang berjarak 60 km dari pusat Kota Nabire tersebut memiliki penduduk yang rata-rata berprofesi sebagai petaniz Total, sudah ada 57 rumah yang mendapat bantuan pemasangan listrik dari PLN.

"Ini desa dari 1992. Baru sekarang dapat listrik, jalan pun tahun lalu kami dapat," ungkap Agustinus saat bertemu dengan Liputan6.com di Bomopoi, Nabire, Papua Barat, Selasa (20/12/2017).

Sebelumnya, kata Agustinus, demi bisa menikmati listrik masyarakat menggunakan bantuan alat seperti genset dan solar cell. Listrik yang dihasilkan pun tidak bisa dinikmati sepanjang waktu, hanya saat malam hari saja.

Sementara genset dan solar cell yang dimiliki masyarakat Bomopoi dari dua cara. Ada yang merupakan bantuan dari pemerintah kabupaten, ada juga yang hasil patungan dari penduduk sekitar.


"Kalo sebelum ada listrik pake genset, punya warga sendiri. Ada yang patungan ada yang bantuan. Sampe jam 12 malam lalu padam. Ada juga yang pake tenaga panas, ya solar cell," tutur dia.

Agustinus bercerita penduduk desa sangat senang saat mendapat bantuan pemasangan listrik gratis dari PLN. Setiap rumah dipasang meteran dengan daya 1.300 VA.

"Langsung dari PLN dari kabupaten Nabire mereka bilang, bapak ini meteran tidak usah sibuk, ini bantuan dari pusat. Langsung sangat senang dari masyarakat pun. Kalau kita kampung yang terkecil tapi kami sudah nikmati dengan lampu," kata Agustinus.


Tantangan PLN


Sementara itu, Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PT PLN (Persero) Ahmad Rofiq mengatakan, banyak tantangan yang dihadapi PLN saat melistriki daerah terpencil di Papua dan Papua Barat. Sulitnya mobilisasi alat, medan lokasi yang berat hingga masalah sosial jadi tantangan yang sering dihadapi.

"Namun senyum puas warga yang akhirnya bisa menerima listrik menjadi kebahagiaan kami dan memacu kami untuk terus melistriki desa-desa lainnya" tutur dia.

Untuk memasok kelistrikan di desa Bomopoi, PLN membangun JTM 3,25 kms. Selain itu PLN juga membangun JTR 1 kms dan Gardu 50 KVA.

Pembangunan listrik pedesaan merupakan salah satu Program Strategis Pemerintah untuk meningkatkan Rasio Elektrifikasi (RE) dan Rasio Desa Berlistrik.

Dalam dua tahun terakhir PLN Wilayah Papua dan Papua Barat telah berhasil meningkatkan Rasio Elektrifikasi Provinsi Papua dari 45,93 persen menjadi 50,11 persen dan Rasio Desa Berlistrik dari 22,02 persenpada tahun 2015 menjadi 29,53 persen pada tahun 2017.

Sedangkan untuk Provinsi Papua Barat, Rasio Elektrifikasi meningkat dari 82,7 persen menjadi 91,76 persen dan Rasio Desa Berlistrik dari 33,23 persen pada tahun 2015 menjadi 54,47 persen pada tahun 2017.


Dalam penyusunan Roadmap Papua Terang mengacu pada data Potensi Desa (PODES) yang diterima dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (DJK) dan bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS).

Berdasarkan data PODES tersebut jumlah desa di Provinsi Papua dan Papua Barat yang belum berlistrik pada tahun 2016 sebanyak 2.376 desa.

Dari 2.376 desa tersebut, 1.941 desa akan dilistriki secara pra elektrifikasi oleh EBTKE menggunakan program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), sehingga desa yang harus dilistriki PLN sampai dengan tahun 2018 sebanyak 435 desa.  Liputan6.com
loading...

Comments