loading...
Kunjungan Presiden Joko Widodo ke
Afghanistan pada Senin (29/1/2018) menghasilkan sejumlah kesepakatan. Pertama,
Presiden Joko Widodo dan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani sepakat bahwa upaya
pembangunan perdamaian di Afghanistan harus ditopang dengan pembangunan ekonomi
negara itu. Kedua hal itu harus berjalan secara beriringan.
Kesepakatan ini disampaikan dalam pertemuan
bilateral yang berlangsung sekitar satu jam dan dilaksanakan di Istana Presiden
Agr, Kabul, Afghanistan, Senin (29/1/2018) siang.
“Tanpa
perdamaian, tidak akan ada kesejahteraan. Tanpa kesejahteraan, perdamaian tidak
akan lestari. Oleh karena itu, pada saat kita bekerja sama membangun
perdamaian, kerja sama ekonomi harus ditingkatkan secara paralel,” kata Presiden Jokowi seperti dikutip
setkab.go.id.
Presiden Jokowi menyinggung nilai perdagangan
kedua negara yang masih relatif rendah. Padahal, ia percaya bahwa potensi kerja
sama perdagangan kedua negara sangat besar. Untuk itu, ia akan menindaklanjuti
hal tersebut dengan menugaskan jajaran terkait.
“Saya telah
meminta para menteri saya untuk mendorong business-to-business contact,” ujar Presiden Jokowi.
Sebelumnya, sekitar 100 pengusaha Afghanistan
hadir dalam Trade Expo Indonesia pada tahun lalu. Kedatangan mereka membukukan
nilai transaksi lebih dari 1,1 juta dollar AS. Presiden Jokowi berjanji
mengirimkan delegasi bisnis potensial ke Afghanistan pada triwulan pertama
tahun ini.
“Saya yakin
interaksi yang lebih intensif di antara pebisnis kedua negara dapat membuka
berbagai peluang kerja sama,”
ujar Presiden Jokowi.
Selain itu, dukungan Indonesia pada upaya
perdamaian di Afghanistan turut ditunjukkan dengan kerja sama peningkatan
kapasitas sumber daya manusia.
Indonesia, menurut Presiden Jokowi, akan
terus meningkatkan program pengembangan kapasitas bagi masyarakat Afghanistan,
seperti pemberdayaan perempuan serta pengembangan UKM, kesehatan, penegakkan
hukum, dan tata kelola pemerintahan.
“Indonesia juga
siap memberikan 100 beasiswa bagi pelajar Afghanistan,” sambungnya.
Di dalam pembicaraan bilateral, berulang kali
Presiden Ghani menyampaikan apresiasi atas komitmen Presiden Jokowi dalam
proses perdamaian di Afghanistan melalui kerja sama dalam konteks Peace
Building.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan
ini Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri Retno
Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Koordinator Staf Khusus Presiden
Teten Masduki, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Afghanistan Arief
Rachman. Kompas.com
loading...
Comments
Post a Comment