loading...
Dalam kunjungan kenegaraan di Pakistan pada Jumat (26/1/2018) Presiden
Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato sambutan di depan Sidang
Session of the Parliament.
Dilansir TribunWow.com dari akun YouTube @Jokowi Presiden RI ke 7,
saat memberikan pidato sambutan, anggota-anggota DPR Pakistan memberi reaksi
yang tak biasa.
Selain memberikan tepuk tangan, mereka juga terlihat memukul-mukul
meja saat Jokowi menyampaikan pidatonya.
Berikut ini pidato yang disampaikan oleh Presiden Jokowi.
"Lima puluh lima tahun kemudian, Presiden Republik Indonesia
kembali mendapatkan kehormatan untuk berbicara di depan Parlemen Pakistan.
Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk menggelorakan kerja sama
kerja sama untuk perdamaian dan kesejahteraan dunia.
Persahabatan Indonesia dan Pakistan ukan persahabatan yang baru
terjadi kemarin.
Indonesia tidak akan lupa akan dukungan rakyat Pakistan terhadap
perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Sebagai wujud penghargaan, pada 17 Agustus 1995, bertepatan dengan
perayaan 50 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Republik Indonesia menganugerahkan
Bintang Kelas 1 Adipurna kepada Bapak Bangsa Pakistan, Muhammad Ali Jinnah atas
jasa-jasa Almarhum mendukung kemerdekaan Indonesia.
Selain persahabatan banyak sekali kesamaan diantara dua negara kita.
Indonesia dan Pakistan adalah dua negara berpenduduk Muslim yang
besar.
Kita sama-sama menjadi negara anggota D-8, sesama negara OKI, sesama
negara Non-Blok, kita sama-sama inisiator Konperensi Asia Afrika dan yang tidak
kalah penting, kita sama-sama negara demokrasi.
Indonesia juga merupakan dua negara yang terus konsisten mendukung
kemerdekaan Palestina.
Melalui Forum ini, saya kembali menyerukan agar kita terus memberikan
dukungan bagi Saudara-saudara kita di Palestina. Mari kita terus dukung
perjuangan Palestina!," kata Presiden Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mengungkapkan apabila Indonesia merupakan
negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia.
Sekitar 87% dari 260 (226,2) juta penduduk Indonesia merupakan Muslim.
Video yang tersebut mendapat beragam komentar dari netizen.
@indra joni: Tepuk tangan serentakkk, plak plak plak, plik plik plik.
@Info Wow: Pakistan ngehargain indonesia karna peran indonesia dlm
membantu kemerdekaanya dr india kala itu oleh soekarno melalui bantuan senjata
dn kapal selam dr indonesia.
@Smiley Me: Miris yah....Presiden kita sangat di hormati di luar
negri, tapi di dalam negri sendiri masih ada yang ingin menjatuhkannya bahkan
sampai beredar isu2 kejam seperti korupsi lah, gara2 beliau harga2 naiklah dll
dll.
Padahal semuanya itu adalah imbas dari perekonomian dunia secara
global.
@Ira Ira: Kenapa bukan tepuk tangan yah.kok tepukin meja.klo di
indonesia gk etis.hhhhh different ways to uplous.
@Sri Puji: Kt patut berbangga punya presiden yg di hormati diluar
negeri maupun d dlm negeri.
@Mila Indo: Bangga banget..bpk kita...membawa Indonesia harum di
seluruh dunia.
Selain memberikan sambutan di depan anggota parlemen, Presiden Jokowi
juga menemui warga negara Indonesia (WNI) di Shamandan Hall, Hotel Serena.
Jokowi dan Ibu Negara Iriana kemudian melanjutkan agenda menuju
National Assembly of Pakistan pada Jumat malam.
Di sana, rombongan Presiden Jokowi disambut oleh Perdana Menteri
Republik Islam Pakistan Shahid Khaqan Abbasi serta Ketua Senat dan Ketua
Majelis Nasional Pakistan.
Selanjutnya, Presiden Jokowi bersama PM Pakistan menuju tempat menaruh
karangan bunga secara bersama-sama.
Pada saat jamuan kenegaraan, Presiden Jokowi dan Iriana disambut oleh
Presiden Republik Islam Pakistan Mamnoon Hussain dan Ibu Begum Mahmooda
Mamnoon, di Aiwan-e-Sadr, Istana Kepresidenan.
Jamuan kenegaraan yang berlangsung khidmat, hangat dan penuh
persahabatan tersebut menjadi akhir dari rangkaian agenda hari pertama Presiden
Jokowi dan Ibu Negara Iriana di Pakistan.
Dalam jamuan tersebut, tampak tentara-tentara Paksitan mengiringi
dengan memainkan musik Bengawan Solo.
Selanjutnya, pada Sabtu (27/1/2018), Presiden Jokowi dan beberapa
pihak akan membahas mengenai sejumlah kerjasama antara kedua negara.
Indonesia dan Pakistan akan membahas beberapa hal terkait kerjasama
ekonomi kedua negara hingga nasib Palestina. Tribunnews.com
loading...
Comments
Post a Comment