loading...
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar pertemuan
tahunan industri jasa keuangan (PTIJK). Pertemuan ini juga dihadiri oleh
Presiden Joko Widodo. Dari pantauan detikFinance , acara ini dihadiri oleh pelaku
industri jasa keuangan mulai dari perbankan, asuransi, pasar modal hingga
lembaga keuangan non bank.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso
mengungkapkan acara ini diharapkan bisa mempererat sektor jasa keuangan.
Sehingga bisa memacu pertumbuhan dengan tetap menjaga stabilitas sistem
keuangan.
"Kami akan mengambil langkah yang diperlukan
agar OJK dapat lebih efektif dalam menjawab dinamika dan tantangan pembangunan
ekonomi nasional, sekaligus dapat memenuhi ekspektasi masyarakat atas
keberadaan OJK," kata Wimboh dalam acara pertemuan tahunan industri jasa
keuangan di Ballroom Hotel Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta, Kamis
(18/1/2018).
Wimboh menyampaikan saat ini adalah momentum yang
tepat untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan sektor jasa keuangan yang
kondusif.
Dia menjelaskan, hal ini ditandai dengan
pertumbuhan ekonomi pada 2017 yang berada di kisaran 5% - 5,1%, nilai tukar
Rupiah yang stabil, inflasi yang rendah di kisaran 3,61%, keseimbangan
eksternal yang membaik terlihat dari surplus neraca perdagangan US$ 11,8
miliar, defisit APBN terkendali 2,42% dan kecenderungan suku bunga yang terus
menurun.
Sepanjang 2017, suku bunga deposito telah turun
65 basis poin (bps) dan bunga kredit turun 77 bps. "Reformasi struktural
yang dilakukan pemerintah, telah berhasil meningkatkan kepercayaan investor.
Ini menyebabkan arus dana masuk ke pasar modal domestik cukup besar, sehingga
imbal hasil SBN mengalami penurunan," kata Wimboh.
Dia juga menjelaskan, pergerakan indeks harga
saham gabungan (IHSG) dalam tren yang meningkat dan tumbuh 20% pada 2017, serta
ditutup pada level tertinggi sepanjang sejarah yakni 6.355,65. Menurut Wimboh
pertumbuhan ini lebih tinggi dari pertumbuhan indeks saham Singapura, Thailand
dan Malaysia.
Wimboh mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi
domestik ini juga sejalan dengan pemulihan kondisi ekonomi global, baik di
negara maju maupun di negara berkembang, sehingga membuka peluang untuk
perbaikan kinerja neraca pembayaran Indonesia di masa mendatang. Detik.com
loading...
Comments
Post a Comment