loading...
Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali
menyebutkan bahwa ekonomi Indonesia saat ini belum bisa berlari cepat meskipun
data-data perekonomian dalam kondisi yang baik.
Hal tersebut diungkapkan pada saat memberikan
arahan di acara Pertemuan Tahunan Jasa Keuangan di Ritz Charlton PP, Jakarta,
Kamis (18/1/2018).
Dia menyebutkan, kondisi moneter, stabilitas
moneter, serta fiskal dalam kondisi dan pengelolaan yang baik. Apalagi, data
defisit anggaran yang di level 2,42% menandakan APBN dapat dikelola dengan
baik.
Pertumbuhan ekonomi sampai kuartal III-2017
sebesar 5,06% dan tingkat inflasi sepanjang 2017 sebesar 3,61%. Selanjutnya,
kata Jokowi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mencetak rekor, neraca
dagang alami surplus, dan cadangan devisa sebesar US$ 130 miliar.
"Saya sering mengumpamakan, kalau
diibaratkan orang kolesterolnya baik, livernya baik, jantungnya baik, ginjalnya
baik, cuma dikit-dikit masuk angin, tapi kenapa kita tidak bisa lari cepat,
tidak bisa lari cepat," kata Jokowi.
Tidak bisanya ekonomi nasional lari cepat, kata
Jokowi, dikarenakan masih banyak kendala yang terjadi di lapangan. Salah
satunya mengenai akselerasi penyaluran kredit kalau di sektor jasa keuangan.
"Ternyata setelah kita kejar detil masih
banyak masalah di lapangan. Tadi sudah disampaikan Pak Wimboh, kapasitas kredit
kita masih punya ruang Rp 640 triliun, ketersediaan likuiditas juga angkanya
semuanya memberikan angka yang baik," ungkap dia.
Oleh karena itu, Jokowi meminta kepada seluruh
pelaku jasa keuangan untuk memanfaatkan data dan fakta yang ada bisa mempercepat
pertumbuhan ekonomi nasional.
"Kalau kita lihat lembaga rating
internasional memberikan rating semakin baik, kita sudah masuk investment
grade, Fitch terakhir memberikan rating surat utang dari bbb- menjadi bbb
outlook stabil, inikan baik tapi kenapa kita tidak bisa lari cepat," tukas
dia. Detik.com
loading...
Comments
Post a Comment