loading...
“Di zaman era Pak Gubernur Sutiyoso, Pak Jokowi sampai Pak Ahok kebijakan itu diteruskan, ditata rapi. Tapi kenapa sekarang berbeda? Kenapa kebijakan yang sudah baik kok sekarang jadi semrawut?” kata Prasetio, melalui sambungan telepon, di Jakarta, Selasa (16/1).
Pras mencontohkan, kebijakan Anies terkait penataan Tanah Abang, dicabutnya pagar pembatas di Monas, hingga diperbolehkannya motor melintas di Jalan MH. Thamrin dan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta.
Pras menyebut, tak ada yang salah jika Anies melanjutkan kebijakan lama era Gubernur Jakarta Joko Widodo alias Jokowi, Basuki T. Purnama alias Ahok, dan dibuat menjadi lebih baik, alih-alih mengembalikannya seperti semula."Monas misalnya, itu ring satu Istana, kenapa dibuat begitu? Nanti ada lagi yang jualan di dalam. Berantakan lagi, mau bagaimana? Malu kita mau Asean Games, dilihat orang dari luar,” cetus dia.
Pras pun meminta Anies menjalankan kebijakan yang sudah ada dan tidak hanya memutar-mutar kebijakan demi pencitraan."Jadi saya minta ke Gubernur, persiapan (Pemilu) 2019 masih lama. Kebijakan yang sudah baik jangan dibuat menjadi tidak baik," sindirnya.Dia meminta Anies juga mengkaji kembali sistem penataan Tanah Abang yang tengah diterapkan saat ini. Sebab kata dia, pengaturan Tanah Abang seharusnya tidak menabrak aturan mana pun seperti yang tengah terjadi saat ini. Penataan Tanah Abang di era Jokowi-Ahok pun dianggap Pras sudah mengalami kemajuan. Menurutnya saat itu keadaan Tanah Abang tidak semrawut, dan pedagang pun mendapatkan tempat berjualan yang cukup nyaman.
"Masalah Tanah Abang itu akan dijadikan Presiden (Jokowi) sebagai ikonnya Asia. Itu baik ditata. Enggak mudah lho Tanah Abang ditata, sudah baik dulu," kata Pras. CnnIndonesia.com
loading...
Comments
Post a Comment