loading...
Presiden Joko Widodo mengajak Pakistan sebagai sesama inisiator
Konferensi Asia Afrika untuk terus membantu perjuangan rakyat Palestina.
Presiden Joko Widodo pada pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri
Pakistan Shahid Khaqan Abbasi di Kantor Perdana Menteri, Prime Minister's
House, Islamabad, Sabtu, sebagaimana disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers
dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan persahabatan
Indonesia-Pakistan bukan persahabatan yang baru saja terjalin.
Namun persahabatan ini telah terjalin sejak lama, bahkan berpuluh
tahun yang lalu.
"Kedua negara kita sama-sama menjadi inisiator Konferensi Asia
Afrika. Kedua negara kita juga konsisten membantu perjuangan rakyat Palestina
di berbagai forum. Saya yakin kesamaan visi ini dapat dikembangkan menjadi
kerja sama di berbagai bidang," ucapnya.
Oleh karena itu, Presiden Jokowi meyakini kunjungan kenegaraannya ke
Pakistan akan menjadi perekat baru untuk memperkokoh kerja sama dan
persahabatan kedua negara.
Untuk itu, Presiden Jokowi memfokuskan pada tiga isu bilateral utama,
yaitu kerja sama ekonomi, hubungan antar masyarakat, dan kerja sama untuk
Palestina.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa nilai total perdagangan setelah
implementasi Preferential Trade Agreement (PTA) antarkedua negara mengalami
peningkatan yang signifikan sejak 2013.
Pada 2016 mencapai 2,1 miliar dolar AS atau mengalami pertumbuhan
sebesar kurang lebih 8,9 persen pertahun.
Perundingan sektor lain, seperti jasa dan investasi dapat dimulai setelah
perjanjian sektor barang diimplementasikan.
Guna terus meningkatkan perdagangan, Presiden Jokowi menyambut baik
penandatangan nota kesepahaman dalam Promosi Dagang Bersama.
"Di bidang investasi, saya menyambut baik pembentukan Joint
Venture penyimpanan dan pengolahan minyak kelapa sawit di Port of Qosim,
Karachi.
Kerja sama ini akan dapat menjadikan Pakistan sentra perdagangan
kelapa sawit dan olahannya di kawasan Asia Selatan dan Tengah,? ucap Presiden.
Adanya penandatanganan Inter Government Agreement oleh menteri energi
kedua negara disambut baik Presiden Jokowi.
Indonesia akan mengekspor LNG ke Pakistan selama 10 tahun, dengan opsi
tambahan 5 tahun, masing-masing sebesar 1,5 juta ton/tahun.
"Indonesia juga mengharapkan penguatan kerja sama energi di masa
mendatang seperti kemungkinan investasi perusahaan Indonesia untuk pembangunan
fasilitas regasifikasi LNG dan saling berbagi pengalaman dan keahlian dalam
pemanfaatan energi yang ramah lingkungan," kata Presiden Jokowi.
Selain itu, dalam pertemuan bisnis yang dilakukan pada 26 Januari,
diperoleh nilai transaksi 115 juta dolar AS, antara lain peningkatan
perdagangan di bidang kelapa sawit, batu bara, cocoa, kopi, teh dan lain-lain.
Hal lainnya yang juga dibahas dalam pertemuan itu adalah penguatan
hubungan antar masyarakat kedua negara, termasuk peningkatan arus wisatawan dan
dunia usaha.
Kedua pemimpin sepakat dunia usaha dua negara harus direkatkan.
Di akhir pertemuan, Presiden Jokowi menyerukan dukungan bersama untuk
Palestina.
Untuk itu, Presiden Jokowi mengingatkan kepada PM Abbasi agar
kemanapun keduanya pergi, lobi untuk mendapatkan dukungan bagi kemerdekaan
Palestina harus terus dilakukan demi kemanusian dan keadilan.
Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo,
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri
Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perdagangan
Enggartiasto Lukita, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Koordinator Staf Khusus
Presiden Teten Masduki, dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Pakistan Iwan
Suyudhie Amri.AntaraNews.com
loading...
Comments
Post a Comment