loading...
Mirwan mengaku mendapat masukan dari rekannya, seorang pengusaha bernama Yusnan Solihin yang mengatakan bahwa proyek e-KTP senilai Rp5,9 Triliun itu bermasalah.
Hal tersebut disampaikan Mirwan saat menjadi saksi terdakwa korupsi proyek e-KTP, Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis (25/1).
Mirwan mengaku menyampaikan saran itu langsung kepada SBY di Cikeas, ketika proyek e-KTP tersebut masih dalam tahap persiapan.
Sebelum menyampaikan saran tersebut, kata Mirwan, Yusnan membuat surat yang ditujukan kepada pemerintah ketika itu. Mantan politikus Demokrat itu pun percaya dengan saran Yusnan, yang paham teknis proyek e-KTP. "Maka dari itu pak Yusnan membuat surat yang ditujukan kepada pemerintahan pemenang pemilu 2009 dan saya juga percaya dengan pak Yusnan kalau memang program ini tidak baik jangan dilanjutkan," ujarnya.Mirwan melanjutkan, setelah mendengarkan sarannya, SBY menginginkan proyek itu tetap diteruskan. Ketika itu, SBY beralasan proyek pengadaan e-KTP ini dibuat untuk menghadapi Pilkada. "Tanggapan dari bapak SBY bahwa ini kita untuk menuju Pilkada. Jadi proyek ini harus diteruskan," tutur Mirwan, yang kini menjadi Ketua DPP Hanura. Meskipun mengetahui bahwa proyek e-KTP ini bermasalah, Mirwan mengaku tak punya kekuatan untuk menghentikan proyek milik Kementerian Dalam Negeri itu. Terpenting, lanjut Mirwan, dirinya sudah menyampaikan saran Yusnan bahwa proyek e-KTP bermasalah. "Saya hanya sebatas itu saja. Saya tidak mempunyai kekuatan untuk menyetop program e-KTP ini. Tapi saya sudah sampaikan itu kepada pemenang pemilu atas saran dari Pak Yusnan, karena katanya ada masalah," kata Mirwan. CnnIndonesia.com
loading...
Comments
Post a Comment