loading...
Indonesia dinilai memiliki siklus atau kejadian
rutin yang dialami setiap 10 tahun. Mulai dari krisis moneter pada 1998 dan
krisis keuangan pada 2008.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Komisioner
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, sebenarnya kejadian
tersebut hanya hal yang kebetulan.
"Enggak, krisis itu enggak ada, yang kita
lakukan sekarang bagaimana meng-counter (menepis) siklus itu supaya tidak
terjadi lagi, kita juga upayakan supaya tidak terjadi lagi," kata Wimboh
di Gedung BI, Jakarta, Senin (2/1/2018).
Dia menjelaskan, upaya untuk mencegah krisis itu
dengan cara bank harus memperkuat permodalan dan lebih berhati-hati.
"Pertama bank harus mempunyai buffer yang cukup, dengan bantalan
permodalan maka perbankan bisa lebih kuat," ujar Wimboh.
Per November 2017 permodalan perbankan nasional
tercatat 23,54% dengan tier capital 21,74%.
Dia menjelaskan, likuiditas pasar juga terlihat
memadai dengan excess reserve per 13 Desember 2017 sebesar Rp 644,95 triliun,
rasio alat likuid non core deposit dan rasio alat likuid per dana pihak ketiga
(DPK) masing-masing sebesar 101,75% dan 21,44%.
Intermediasi perbankan sudah mulai tumbuh yang
ditunjukkan dari angka kredit perbankan nasional per November 2017 telah
meningkat Rp 228 triliun, sehingga total kredit perbankan mencapai Rp 4.605
triliun atau tumbuh 7,47%. Detik.com
loading...
Comments
Post a Comment