loading...
Bupati
Kabupaten Asmat, Elisa Kambu, merilis surat pencabutan status Kejadian Luar
Biasa (KLB) Campak di Asmat, Senin (5/2/2018).
Dalam
surat resmi itu Elisa menyatakan mencabut status KLB yang terjadi di Asmat.
Hal
ini berdasarkan laporan perkembangan tindakan medis dari beberapa tim medis.
Tim
medis itu baik dari Dinas Kesehatan Amsat, Satgas kesehatan, atau medis yang
diperbantukan untuk Asmat.
Tim
medis telah melakukan pelayanan kesehatan kepada pasien penderita campak dan
gizi buruk.
Surat
pencabutan status KLB Asmat ditandatangai Senin malam pukul 20.35 WIT.
Berikut
isi surat pencabutan KLB Asmat selengkapnya:
"Sehubungan
dengan Laporan Perkembangan Situasi Kejadian Luar Biasa (KLB) Campak
(terlampir) yang kami terima dari Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat pada tanggal
4 Februari 2018 tentang situasi KLB Campak sampai saat dilaporkan dan mengacu
PERMENKES 1501 tahun 2010 tentang Jenis Penyakit Menular Tertentu yang dapat
menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangan. maka kami menyimpulkan bahwa :
1.
Telah terjadi penurunan temuan penderita campak oleh tim Satgas (TNI. POLRI,
KEMENKES, PB IDI) dan bahkan hampir seluruh wilayah tidak ditemukan kasus baru.
2.
Apabila ditemukan kasus baru dan tidak termasuk kriteria KLB maka hal ini
adalah kondisi normal yang didapati Puskesmas dan tertangani.
Berdasarkan
perkembangan situasi KLB Campak tersebut di atas maka:
PENETAPAN
KEJADIAN LUAR BIASA CAMPAK
DINYATAKAN
DlCABUT DAN TELAH BERAKHIR
Dengan
demikian atas perhatian dan kerjasamanya, diucapkan terima kasih
Agats.
5 Februari 2018
Bupati
Kabupaten Asmat
Elisa
Kambu, S.Sos"
Surat
edaran ini langsung viral di media sosial.
Tak
disangka beredarnya surat ini makin menyudutkan posisi Badan Eksekutif
Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI).
Diketahui
sebelumnya Ketua BEM UI, Zaadit Taqwa , sempat melayangkan protes kepada
Presiden Jokowi.
Zaadit
mangacungkan "kartu kuning" kepada Jokowi saat menghadiri Dies
Natalis ke-68 Universitas Indonesia di Balairung UI, Jumat (2/2/2018).
Zaadit
membawa tuntutan satu diantaranya menyoroti kondisi gizi buruk di Asmat.
Belakangan
baru diketahui Zaadit baru memulai pengalangan dana di sebuah situs donasi
online.
Di
sisi berbeda, beberapa kampus telah mengirimkan bantuan kesehatan ke Asmat.
Sebelum
heboh kasus Zaadit bantuan terlebih dahulu telah meluncur dari Universitas
Gajah Mada (UGM), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Universitas
Hasanudin (Unhas).
Jokowi
berencana mengirimkan Zaadit beserta anggota BEM UI ke Asmat tapi tawaran itu
ditolak.
Netizen
yang melihat postingan surat edaran pencabutan status KLB Asmat ini langsung
mengaitkan kepada aksi Zaadit yang dinilai terlambat.
Surat
edaran tersebut juga diunggah akun Twitter TNI Angkatan Udara atau @_TNIAU,
Senin malam.
"biar
tau dia..biar g asal ceplas-ceplos" @mikhaella_tasya.
"bem
ui belum berangkat loh kin" @ipung_coek.
"itu
yg ngasih kartu kuning kapan berangkat ke asmat ? suruh lihat hasilnya tuh
...." @aku_driverbdg.
"Trimakasih
bwt orang2 yg sudah mengorbankan waktu dan tenaga mreka untuk membantu sodara
kita disana... Yg bukan hnya koar2 trus nongol sok ngasi kartu....
#indonesiahebat #kartukuningsampah" @pandoe_vaisnava tribunnews.com
loading...
Comments
Post a Comment