loading...

Video Pria Puji Ahok Berhasil Atasi Banjir Jakarta Dengan Tanggul

NAWACITA JOKOWI

Jokowi Lantik Kepala BSSN Djoko Setiadi

JOKOWI Kecam Pernyataan TRUMP Atas YERUSALEM

Jokowi Beri 1.230 Sertifikat Tanah di Papua Barat

Dunia Akui Kinerja Ahok

Fakta...!!! Praktek Uang Haram Trotoar Tanah Abang Dibongkar Tim Najwa Shihab

PRESIDEN JOKOWI Jadi Imam Shalat PRESIDEN AFGHANISTAN

Pesan JOKOWI Untuk Relawan PROJO Hadapi Tahun Politik

loading...

Menkominfo: Akun Internet Pelanggar Aturan Pilkada Segera Dihapus

loading...

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara meminta penyelenggara platform internet melakukan take down (penghapusan konten) terhadap akun-akun yang melanggar aturan pilkada. Pelanggaran ini terkait penyebaran berita hoaks, ujaran kebencian dan kampanye hitam yang bisa mencederai penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018.

"Kalau ada akun yang melanggar aturan pilkada selama proses Pilkada, tolong segera dilakukan take down," kata Rudiantara saat memberikan sambutan di acara penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) Bawaslu, KPU dan Kominfo serta deklarasi “Internet Indonesia Bebas Hoaks dan Konten Negatif” di Kantor Bawaslu, Jln MH. Thamrin, Menteng, Jakarta, Rabu (31/1).

Rudiantara mengatakan bahwa Bawaslu merupakan lembaga yang nantinya akan meminta platform internet untuk melakukan take down atau blokir atas akun yang terbukti menyebarkan hoax. Pasalnya, Bawaslu merupakan lembaga yang mandiri, kompeten dan punya kapasitas untuk memastikan terjadinya pelanggaran pemilu.

"Permintaan take down yang paling tahu kan Bawaslu. Nanti dia yang minta ke platform, tidak ada alasan kalau Bawaslu meminta, platform tidak melakukan take down," tandas dia.

Pada kesempatan ini, 9 platform internet menyatakan kesediaan untuk bekerja sama dengan Bawaslu, KPU dan Kominfo untuk melawan hoaks pada pilkada 2018. Kesembilan platform tersebut adalah Google Indonesia, Facebook Indonesia, Twitter Indonesia, Telegram Indonesia, BBM Indonesia, Line Indonesia, Bigo Live Indonesia, Live Me Indonesia, dan Metube Indonesia.

"Tadi disebutkan ada 9 platform, sesungguhnya yang hadir 6, 3 tidak hadir, yakni Facebook, Twitter dan Google, apakah mereka tidak mendukung? Mereka mendukung, ada surat kepada kami. Dukungan teknis. Jadi walaupun tidak hadir mereka tetap dukung," tutur Rudiantara.

General Manajer BBM Indonesia Anondo Wicaksono mengatakan, sebagai bagian dari masyarakat internet, 9 platform ini berkomitmen penuh turut menyukseskan pelaksanaan pilkada 2018.

"Ini merupakan wujud dukungan kami terhadap tegaknya pilar demokrasi di Indonesia," ungkap dia.  beritasatu.com

loading...

Comments