loading...
Beberapa hari lalu Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi bersama
rombongan tiba di Indonesia setelah melakukan kunjungan kenegaraan ke lima
negara di Asia, termasuk Afghanistan.
Berbagai komentar negatif bermunculan saat kunjungan kenegaraan itu
dinilai sebagai pencitraan Joko Widodo.
Ray Rangkuti, Direktur Eksekutif Lingkar Madani, memberikan
tanggapannya saat ditemui di kawasan Slipi, Jakarta Barat, Kamis (1/2/2018).
Ia menyatakan dukungannya atas kunjungan yang dilakukan Jokowi.
Jokowi diketahui menjadi satu-satunya Presiden di Asia yang datang ke
Afghanistan.
"Ada presiden dari Indonesia yang datang dan tak menggunakan
rompi," Kata Ray.
Menurut dia, apa yang dilakukan Jokowi sesuai dengan apa yang
diungkapkan presiden jika segala sesuatu harus di hadapi dengan tenang dan
dialog.
"Makanya jangan pakai rompi. Justru kalau dia (Jokowi) datang
pakai rompi, justru malah ada persoalan besar," kata Ray.
Meski demikian, Ray tidak mempungkiri kunjungan dan kelancaran misi
kenegaraan itu, berdampak pada perbaikan citra Jokowi dikalangan umat Islam.
"Menurut saya implikasi positif saja. Kalau bertindak begitu ya
dapat begitu. Kalau tak bertindak ya tak dapat simpati. Itu implikasinya,"
katanya.
Menurut dia, jika kita membantu orang, pasti akan dianggap baik.
"Nah, yang gak dibantu, mengatakan itu pencitraan. Itu hukum
dunia saja," ujar Ray.
Di luar perdebatan pecitraan atau tidak, menurut Ray, tetap menjadi
sebuah penghormatan bagi Indonesia dapat melakukan kunjungan tepat sehari
kejadian bom besar meledak di ibu kota Afghanistan, Kabul.
"Jadi suka tak suka, bantah atau tak dibantah, demokrasi
Indonesia sekarang jadi ikon khususnya di negara yang mayoritas penduduk
muslim. Kedatangannya ke Bangladesh dan Pakistan yang Jokowi lakukan disambut
luar biasa, menunjukkan ada demokrasi yang baik di Indonesia," ungkap Ray. tribunnews.com
loading...
Comments
Post a Comment