loading...

Video Pria Puji Ahok Berhasil Atasi Banjir Jakarta Dengan Tanggul

NAWACITA JOKOWI

Jokowi Lantik Kepala BSSN Djoko Setiadi

JOKOWI Kecam Pernyataan TRUMP Atas YERUSALEM

Jokowi Beri 1.230 Sertifikat Tanah di Papua Barat

Dunia Akui Kinerja Ahok

Fakta...!!! Praktek Uang Haram Trotoar Tanah Abang Dibongkar Tim Najwa Shihab

PRESIDEN JOKOWI Jadi Imam Shalat PRESIDEN AFGHANISTAN

Pesan JOKOWI Untuk Relawan PROJO Hadapi Tahun Politik

loading...

Sebelum Ketua BEM UI Acung 'Kartu Kuning' ke Jokowi, 3 Kampus Ini Sudah Aksi ke Asmat

loading...
Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan isu presiden BEM UI yang memberi "kartu kuning" kepada Presiden Joko Widodo.

Ialah Zaadit Taqwa yang mengacungkan buku berwarna kuning usai Jokowi menyampaikan pidato mengenai perkembangan global serta tantangan yang harus dipenuhi lembaga pendidikan.

Kejadian tersebut terjadi pada Jumat (2/2/2018) pagi saat Jokowi menghadiri Dies Natalis ke-68 UI.

Tiba-tiba mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ini berdiri dari bangkunya.

Ia mengangkat tinggi-tinggi sebuah buku paduan suara UI berwarna kuning sambil meniup peluit panjang.

Dalam tuntutannya, terdapat tiga isu utama yang menjadi sorotan BEM UI.

Pertama, adalah gizi buruk dan wabah penyakit di Asmat, Papua, yang kini sudah menewaskan puluhan orang.

Kedua, adalah rencana pemerintah mengangkat penjabat gubernur dari Polri/TNI.

Ketiga, BEM UI juga menyoroti adanya draft peraturan baru organisasi mahasiswa (ormawa).

Lantaran kejadian ini, Presiden Jokowi berencana memberangkatkan para pengurus BEM UI untuk terjun langsung ke Asmat.

Tak bawa tangan kosong, pengurus BEM UI telah melakukan penggalangan dana melalui kitabisa.com.

Namun siapa sangka, langkah presiden BEM UI ini bukanlah gerakan pertama yang dilakukan ditingkat universitas untuk menangani masalah Asmat.

Tiga kampus ini, Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) dan Universitas Hasanudin (Unhas) ternyata sudah terlebih dahulu meluncur ke Asmat tanpa menghebohkan publik.

1. UGM kirimkan bantuan kesehatan juga sistem sel surya 200 Wp

Universitas Gadjah Mada (UGM) mengirim Disaster Response Unit (DERU) ke Agats, Asmat, membantu penanganan masalah gizi buruk. (istimewa)

Dilansir dari TribunJogja.com, UGM menunjukkan kepeduliannya dengan mengirim Disaster Response Unit (DERU) ke Agats, Asmat, Papua pada bulan Januari.

Mereka ke Papua dalam misi membantu penanganan masalah gizi buruk.

UGM bersinergi dengan pemkab setempat, Kemenkes dan TNI dalam penanganan masalah gizi buruk dan berbagai dampaknya.

"Bahkan tim UGM juga memasang sistem sel surya 200 Wp di Puskesmas setempat yang belum ada listrik PLN guna menunjang operasional layanan kesehatan," ujar Rachmawan saat dihubungi Minggu (28/1/2018).

2. Unhas kirim tim medis

Melansir kompas.com, Unhas akan mengirim 19 dokter senior ke Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua untuk mengatasi masalah gizi buruk yang melanda suku Asmat.

Pengiriman tim dokter ini berbarengan pengiriman bantuan yang akan dilakukan, Senin (5/2/2018).

Kepala Unit Humas dan Protokoler Unhas, Ishaq Rahman mengatakan, pihaknya telah mematangkan persiapan untuk mengirimkan tim medis, tim kesehatan dan tim multidisplin ke Kabupaten Asmat untuk mengatasi masalah gizi buruk.

"Pada tahap awal, sebanyak 19 orang tim tanggap darurat yang terdiri dari dokter residen senior dengan berbagai bidang (gizi, penyakit dalam, obgyn, gigi), perawat, serta 6 orang profesor dari berbagai bidang ilmu akan diberangkatkan," katanya dalam keterangan resmi, yang diterima, Sabtu (3/2/2018).

Ishaq mengungkapkan, gelombang pertama tim Unhas, akan bertolak ke Papua pada tanggal 8 Februari 2018. Selain membawa bantuan, tim pertama yang terdiri dari para dokter ini akan tinggal selama sebulan untuk membantu menangani masalah di lapangan.

3. UKSW kirim dosen

Perwakilan UKSW yang diberangkatkan ke Asmat (http://www.uksw.edu)
Prihatin kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang tengah melanda Kabupaten Asmat, Papua, membuat civitas academica Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) prihatin.

Kampus di Salatiga itu pun mengirimkan salah seorang dosen untuk bergabung bersama tim tanggap darurat dari Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) ke Asmat, Papua.

Ialah dr. Jodelin Muninggar. Dosen Fakultas Sains dan Matematika (FSM) UKSW yang menjadi perwakilan.

Keberangkatan Jodelin Muninggar ini lantaran relasi UKSW dengan Papua yang memiliki kedekatan emosional cukup dalam.

Perwakilan UKSW dan tim lain dari Jakarta akan melakukan beberapa hal awal, antara lain adalah melakukan quick assessment. Quick assessmentyang dilakukan antara lain untuk melakukan peta kebutuhan lapangan dan lokasi, rencana kerja metode pelayanan dan juga berkoordinasi dengan gereja setempat dan otoritas kesehatan atau Pemda setempat.

Setelah itu tentunya kami akan melakukan pelayanan kesehatan, Pendidikan kesehatan untuk mengatasi gizi buruk, pengadaan sarana air bersih, imbuhnya.

Lebih lanjut diungkapkan Jodelin Muninggar, kegiatan ini akan berkelanjutan dengan tim selanjutnya. Mungkin ke depannya juga akan ada sumber daya manusia lainnya seperti perawat atau ahli gizi, tandasnya melansir http://www.uksw.edu.  tribunnews.com
loading...

Comments