loading...
Sejumlah warga yang jadi korban banjir di RW
5 Pejaten Timur, Jakarta Selatan, mengatakan selama beberapa tahun terakhir
mereka tidak merasakan banjir di permukimannya.
Suria, seorang warga setempat, mengatakan
banjir terakhir kali muncul tahun 2015 atau tiga tahun lalu.
"Sudah 3 tahun nggak pernah kena banjir.
Setelah tiga tahun baru ini nih kena banjir," kata Suria, Senin
(5/2/2018).
Ia mengatakan pelebaran sungai menjadi salah
satu faktor yang membuat permukimannya bebas dari banjir.
"Ya Alhamdulillah setelah sungai
dilebarin di sini ga pernah banjir lagi," katanya.
Ia memperkirakan banjir yang terjadi hari ini
semata karena intensitas hujan yang tinggi.
"Di Bogor kan hujannya lebat tuh, ada
longsor juga, kalau nggak gitu mah paling nggak banjir," kata Suria.
Hal itu diamini Agil, petugas LMK setempat.
Ia menyatakan apabila curah hujan di Bogor menurun, banjir di kawasan Pejaten
Timur akan ikut surut.
"Ya ini kan banjir kiriman ya. Selama di
sana (Bogor) curah hujannya tinggi ya di sini banjir. Jadi ini tinggal tunggu
waktu saja," kata Agil.
Iwan, warga lainnya, menyebutkan kawasan
Pejaten Timur menderita banjir paling parah pada 2007.
"Paling parah waktu bajir lima tahunan
pas 2007. Waktu itu banjirnya sampai ke SMPN 46," katanya.
Lokasi SMPN 46 letaknya lebih tinggi dari
permukiman warga yang kini terendam banjir. SMPN 46 pun terletak cukup jauh
dari bibir sungai. kompas.com
loading...
Comments
Post a Comment