loading...

Video Pria Puji Ahok Berhasil Atasi Banjir Jakarta Dengan Tanggul

NAWACITA JOKOWI

Jokowi Lantik Kepala BSSN Djoko Setiadi

JOKOWI Kecam Pernyataan TRUMP Atas YERUSALEM

Jokowi Beri 1.230 Sertifikat Tanah di Papua Barat

Dunia Akui Kinerja Ahok

Fakta...!!! Praktek Uang Haram Trotoar Tanah Abang Dibongkar Tim Najwa Shihab

PRESIDEN JOKOWI Jadi Imam Shalat PRESIDEN AFGHANISTAN

Pesan JOKOWI Untuk Relawan PROJO Hadapi Tahun Politik

loading...

Din Syamsuddin akan Promosikan Islam Moderat Indonesia Pada Dunia

loading...
Konsep Islam moderat (wasathiyah) yang tumbuh dan berkembang di Indonesia akan dipromosikan ke dunia. Konsep wasathiyah ini akan dibahas dalam Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia pada 1-3 Mei besok di Bogor.


Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin, mengatakan, sebelum dikenalkan ke dunia pihaknya akan terlebih dahulu menyempurnakan konsep wasathiyah. Agar konsep tersebut bisa diterima dan ditiru negara lain.

"Kita ingin memantapkan visi Indonesia tentang wasathiyah Islam itu sebelum kita promosikan keluar untuk menjadi model di dunia," ujar Din yang juga Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini kepada wartawan di UMY, Rabu (14/3/2018).

Din menjelaskan, konsep wasathiyah Islam sebenarnya adalah jalan tengah dalam bermasyarakat dan bernegara. Konsepnya dengan mengedepankan ajaran Islam yang rasional, moderat, toleran dan bertengggang rasa.

"Bisa bekerjasama. Tetap pada prinsip, tidak sama sekali mengubah prinsip Islam jalan lurus itu. Namun tidak menutup kemungkinan bersama (berdampingan) dengan orang lain dalam batas-batas lakum dinukum waliyadin," tegasnya.

Kemudian Din memberi contoh kehidupan umat muslim di zaman Rasulullah yang bisa hidup berdampingan dengan Kaum Yahudi dan Nasrani di Madinah. Menurutnya, apa yang dilakukan Rasulullah tersebut bisa dicontoh oleh masyarakat dunia saat ini.

"Itu kan (Madinah) contoh dan sama-sama saling melindungi. Ummatan wasathan itu jalan tengah di atas untuk semua, tetapi juga ada konotasi harus memimpin, membimbing umat yang lain," ucap pria yang juga Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini.  detik.com
loading...

Comments