loading...
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta agama tak dimanipulasi untuk mengakomodasi kepentingan politik. Sebab, agama adalah pedoman umat untuk menjalani kehidupan.
"Jangan menggunakan agama, jangan memperalat agama, jangan memanipulasi, mengeksploitasi agama untuk pembenar atau kepentingan politik," kata Lukman dalam Forum Kerukunan Umat Beragama di Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu, 18 April 2018.
Menurut dia, agama harus dipahami secara menyeluruh dan diamalkan. Bukan dipahami kulitnya saja lalu digunakan untuk kepentingan pribadi atau golongan. Dalam konteks menyambut pemilihan umum, seluruh pihak diminta memaknai agama secara kafah.
"Jadi yang tidak diperkenankan rumah ibadah, ceramah agama untuk politik praktis. Misalnya mari dukung calon A, jangan calon B. Dukung partai A, jangan partai B, ini yang tidak boleh," ujar Menag.
Lukman lebih mengedepankan ceramah agama yang sesuai konteks. Ia tak menampik dalam berpolitik, agama harus dilibatkan. Namun, harus memperhatikan nilai-nilai universal yang terkandung di dalam agama.
"Banyak nilai universal agama yang harus dibawa, itu terkait esensial ajaran agama. Dengan begini jangan sampai kita tercerabut dari inti agama yang membuat kita terbelah," kata Lukman. metrotvnews.com
"Jadi yang tidak diperkenankan rumah ibadah, ceramah agama untuk politik praktis. Misalnya mari dukung calon A, jangan calon B. Dukung partai A, jangan partai B, ini yang tidak boleh," ujar Menag.
Lukman lebih mengedepankan ceramah agama yang sesuai konteks. Ia tak menampik dalam berpolitik, agama harus dilibatkan. Namun, harus memperhatikan nilai-nilai universal yang terkandung di dalam agama.
"Banyak nilai universal agama yang harus dibawa, itu terkait esensial ajaran agama. Dengan begini jangan sampai kita tercerabut dari inti agama yang membuat kita terbelah," kata Lukman. metrotvnews.com
loading...
Comments
Post a Comment