loading...

Video Pria Puji Ahok Berhasil Atasi Banjir Jakarta Dengan Tanggul

NAWACITA JOKOWI

Jokowi Lantik Kepala BSSN Djoko Setiadi

JOKOWI Kecam Pernyataan TRUMP Atas YERUSALEM

Jokowi Beri 1.230 Sertifikat Tanah di Papua Barat

Dunia Akui Kinerja Ahok

Fakta...!!! Praktek Uang Haram Trotoar Tanah Abang Dibongkar Tim Najwa Shihab

PRESIDEN JOKOWI Jadi Imam Shalat PRESIDEN AFGHANISTAN

Pesan JOKOWI Untuk Relawan PROJO Hadapi Tahun Politik

loading...

Harkitnas dan 20 Tahun Reformasi, Jokowi Ajak Jaga Persatuan

loading...
Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) dan reformasi diperingati hari ini. Presiden Joko Widodo turut memberikan ucapan selamat.


"Mari kita maknai hari kebangkitan nasional dengan kesadaran kita bangsa yang besar, bangsa pemenang, yang bisa makmur dan sejajar dengan bangsa-bangsa besar lainnya. Kuncinya adalah persatuan dalam keragaman yang ada dan bekerja keras. Selamat Hari Kebangkitan Nasional 2018 dan 20 Tahun Reformasi -Jkw," ujar Jokowi, Minggu (20/5/2018).

Hal ini disampaikan Jokowi dalam akun Twitter-nya (@jokowi). Cuitan ini mendapat 880 retweet per pukul 17.30 WIB.

Sebelumnya, salah satu aktivis 1998 Fahri Hamzah menilai sistem yang diterapkan dalam reformasi sudah bagus. Namun pelaksana reformasi, yakni pemerintah, belum bekerja secara optimal.

"Jadi sistemnya sudah perfect, sopirnya yang jelek. Jadi kendaraannya sudah mantap, sopirnya jelek. Canggih alatnya, tapi operatornya bodoh. Saya mohon maaf pakai itu," tutur Fahri usai menghadiri survei Indo Barometer di Hotel Harris, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta.

Indo Barometer juga merilis survei evaluasi publik pada 20 tahun reformasi. Sebanyak 32,6 persen masyarakat menilai kondisi saat orde baru lebih baik.

"Sebanyak 36,3 persen publik menilai kondisi Indonesia pada masa reformasi lebih baik dibanding pada masa orde baru dan orde lama. Namun, tidak jauh berbeda dengan publik yang menilai di masa orde baru lebih baik yakni sebanyak 32,6 persen. Sedangkan yang menilai masa reformasi dan masa orde baru sama-sama baik sebanyak 8,6 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari. detik.com

loading...

Comments