loading...

Video Pria Puji Ahok Berhasil Atasi Banjir Jakarta Dengan Tanggul

NAWACITA JOKOWI

Jokowi Lantik Kepala BSSN Djoko Setiadi

JOKOWI Kecam Pernyataan TRUMP Atas YERUSALEM

Jokowi Beri 1.230 Sertifikat Tanah di Papua Barat

Dunia Akui Kinerja Ahok

Fakta...!!! Praktek Uang Haram Trotoar Tanah Abang Dibongkar Tim Najwa Shihab

PRESIDEN JOKOWI Jadi Imam Shalat PRESIDEN AFGHANISTAN

Pesan JOKOWI Untuk Relawan PROJO Hadapi Tahun Politik

loading...

Perangi Terorisme, Rudiantara Nonaktifkan 1.285 Kanal Radikal

loading...
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan akan terus mengoptimalkan kerja mesin pengais konten negatif di internet. hal itu merupakan salah satu upaya untuk mengamankan dunia maya dari konten terkait radikalisme dan terorisme.


"Untuk situs, tiap dua jam sekali dilakukan pengaisan menggunakan mesin crawling. Kami sudah menemukan 1.285 kanal dan sudah dilakukan take down," kata Rudiantara lewat siaran resmi yang diunggah di situs setkab.go.id pada Ahad, 20 Mei 2018.

Dengan menggunakan mesin ini, kata Rudiantara, tim Kominfo tinggal memasukkan kata kunci khusus untuk mencari situs-situs tertentu. Meski adanya peningkatan kinerja, Rudiantara mengakui konten yang berkaitan dengan radikalisme dan terorisme sangat banyak di media sosial.

Untuk itu, ia meminta partisipasi dari masyarakat untuk melaporkan adanya akun atau konten-konten yang bersifat negatif. Ia juga mengimbau masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial. "Artinya jangan sembarang mengirim konten negatif karena jejak digital akan tercatat," tutur Rudiantara.

Ihwal pemberantasan konten negatif terkait terorisme, Facebook Indonesia mengatakan telah menutup ribuan konten radikalisme yang terkait bom Surabaya. Public Policy Lead Facebook Indonesia, Ruben Hattari menyebut 472 di antaranya ditutup berdasarkan perintah dari Rudiantara.

"Itu angka selama dua hari pasca pengeboman di Surabaya," kata Ruben di kantor Facebook, Jakarta, Jumat, 18 Mei 2018. Namun, kata Ruben, konten radikalisme yang dihapus Facebook sudah ribuan. Ia enggan menyebutkan angka pastinya.

Ruben mengatakan, Facebook akan menutup konten-konten yang bermuatan kekerasan, radikalisme, dan korban sebuah tragedi. Menurut Ruben, penutupan tersebut selain ada laporan dari masyarakat dan pemerintah, Facebook juga memiliki tim yang melakukan pengecekkan.

Ada dua kategori dalam konten yang akan ditindak oleh Facebook. Ruben berujar, jika konten tersebut disebar oleh akun, maka konten tersebut akan diblokir. "Kalau ternyata resharing, yang kita lakukan akan ditandai dengan disturbing content," tutur dia.  tempo.co

loading...

Comments